Mengenai Saya

Foto saya
Festival Seni dan Futsal Anak SD se-DIY

Puisi Babak Penyisihan Lomba Deklamasi

/
1 Comments


PAHLAWAN TAK DIKENAL 
Karya Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda



DIPONEGORO
Karya Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini 
Tuan hidup kembali 
Dan bara kagum menjadi api 
Di depan sekali tuan menanti 
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali 
Pedang di kanan, keris di kiri 
Berselempang semangat yang tak bisa mati 
Maju 
Ini barisan tak bergenderang berpalu 
Kepercayaan tanda menyerbu 
Sekali berarti 
Sudah itu mati 
Maju 
Bagimu negeri 
Menyediakan api 
Punah di atas menghamba 
Binasa di atas ditinda 
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai 
Jika hidup harus  merasai 
Maju 
Serang  
Terjang 


CINTA TANAH AIR
Karya Muqtafaiz

Andaikan engkau cinta
Jangan buat ia kecewa
Jika engkau sayang jua
Sediakan madu di lidahnya

Katanya cinta Indonesia?
Mengapa kau gores luka?
Madu, susu, anggur jua harus tertuju padanya
Bukan belati, duri, atau tirta dusta

Di wajahnya kita bernyawa
Lantaran airnya kita bahagia
Syukur, kita hidup di tanah kaya raya
Bukan bangsa yang penuh merana

Tetapi mengapa?
Paras jelita dikotori dusta
Meneror, korup, bertengkar, dan adu domba
Hanya membuat Indonesia terluka

Bila memang sungguh cinta
Pepohonan permai harus dijaga
Lautan luas harus dipenjara
Keindahan negara tak boleh sirna
 



INDONESIAKU 
Karya Putri Febry Andani

Indonesiaku
Tanah air kelahiran tercinta
Bendera merah putih tegak berdiri
Laksana penyemangat semangat yang hampir mati

Dulu Indonesiaku damai !
Dulu Indonesiaku tentram !
Dulu...Dulu...Dulu Sekali...

Tapi sekarang ?
Sampah menumpuk setinggi gunung
Bencana alam dimana-mana
Bentrok dan demo merajalela
Juga korupsi yang kian meluas

Dimana kedamaian !
Dimana Ketentraman !
Dimana ? ...
Yang ada hanya tangis penderitaan rakyat

Untuk para generasi muda
Ubahlah nasib indonesia kita
Buatlah menjadi lebih berjaya
Agar dikenal seluruh dunia !!

Bangkitlah Indonesiaku
Jayalah Negaraku !



INDONESIA SELAMANYA
Karya Noviyan Budhi

Ketika mata mulai terbuka
Ketika kaki mulai melangkah
Ketika hati mulai merasakan
Keindahan

Tanpa sadar aku telah berpijak
Berpijak di tanahmu
Tanah sejuta cerita
Berbagai keindahan yang telah kau
Berikan

Hijaunya tanahmu telah memberi
Kami keteduhan
Birunya lautmu telah memberi
Kami keindahan
Suburnya tanahmu telah memberi
Kami Kehidupan

Aku telah berpijak di tanahmu
Melihat keindahanmu
Makan dari hasil bumimu
Minum dari jernihnya airmu
Menghabiskan umurku denganmu
Hingga suatu saat nanti mata ini
Akan tertutup dan menyatu
Denganmu.
 


You may also like

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.